ByPro didirikan oleh Basri Yusuf pada tahun 1991, di kota Solo, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Saat itu, ByPro focus dalam produksi pakaian olahraga yang ditujukan khusus untuk olahraga bulu tangkis.

Dengan berkembangnya waktu, ByPro mengembangkan produknya bukan hanya di pakaian olahraga, ia menambahkan produk shuttlecock dan raket juga. Sempat mendistribusikan produknya di negara Singapura selama dua tahun di 2008 dan 2009.

Dengan adanya pandemi Covid-19 dari tahun 2020, masa ini dimanfaatkan sepenuhnya oleh Basri Yusuf untuk mewujudkan impiannya sejak 2005 dalam menerbitkan buku bulu tangkis. Di tahun 2022, Basri Yusuf telah menerbitkan buku dengan judul “Pembinaan Badminton berbasis Sport Science”, yang di luncurkan di kota kudus, GOR DJARUM JATI KUDUS, pada tanggal 19 Oktober 2022. Buku ini di harapkan dapat membantu menambah wawasan dalam kepelatihan khususnya di bidang olahraga bulu tangkis, dan meningkatkan kualitas dalam pembinaan atlit yang berprestasi.

Lahir pada 25 Mei 1954. Pria yang akrab dipanggil Basri Yusuf ini memiliki sejarah panjang dalam dunia badminton. Ia memulai karirnya sebagai pemain nasional Indonesia pada tahun 1975 – 1980 ketika ia menjadi atlet Pelatnas. Basri Yusuf berhasil menorehkan prestasi dalam permainan nomor tunggal maupun ganda. Berturut-turut prestasinya sebagai pemain nasional adalah semifinalis nomor ganda New Delhi Memorial Championship (1976), juara kedua nomor tunggal Kejuaraan Nasional di Semarang (1977), perempat finalis nomor tunggal Indonesia Open (1977), juara kedua nomor tunggal Indonesia National Open (1978), juara beregu dan juara kedua nomor ganda Pesta Sukan Brunei Darussalam (1985), serta peraih medali emas tunggal dan medali perunggu ganda dalam World Master Game 2009 (55+) di Sydney, Australia.

Selain menjadi pemain nasional, Basri Yusuf juga memutuskan untuk berkecimpung dalam dunia kepelatihan badminton dari tahun 1980 s.d 2012. Di samping memiliki pengalaman sebagai modal untuk menjadi pelatih, ia juga meningkatkan kemampuan kepelatihannya dari Sport Administration of Singapore, National Badminton of Indonesia Certification (Madya 1), Master Coach National Registration of Coach (NROC) of Singapore Sport Institute, Australian Strength and Conditioning Association (ASCA) level 1 dan 2, serta IOC (International of Olympic) level 2.

Karir sebagai pelatih dimulai pada tahun 1980 saat ia melatih di Djarum Kudus Badminton Club dan berhasil melatih atlet seperti Hariyanto Arbi, Lioe Tiong Ping, Hermawan Susanto, dan Denny Kantono hingga ke tingkat nasional. Memasuki tahun 1987, Basri Yusuf bergabung dengan PMS Badminton Academy sampai dengan tahun 1997. Sigit Budiarto dan Luluk Hardiyanto adalah atlet yang berhasil dilatih oleh Basri Yusuf hingga mencapai tingkat internasional.

Pada tahun 1998 Basri Yusuf memulai karir melatihnya di luar negeri sebagai pelatih nasional Singapura. Ia melatih pemain-pemain badminton Singapura hingga ke tingkat internasional seperti Loh Kean Yew (juara dunia tunggal putra 2021), Terry Hee Yong Kai, dan Tan Wei Han (juara ganda campuran Super series 500 ). Basri Yusuf pindah untuk melatih di Malaysia pada tahun 2001, tepatnya di Badminton Association of Malaysia (BAM) dan diserahi proyek khusus melatih atlet-atlet muda Malaysia.

Pada tahun 2002-2003 menjadi pelatih nasional BAM dan ikut membantu Misbun Sidek sebagai kepala pelatih Nasional menangani atlet seperti, Lee Chong Wei, Wong Choon Han, Hafidz Hasyim, Roslin Hasyim, Ia kembali lagi ke Singapura pada tahun 2003 untuk menjadi Kepala Pelatih Singapore Sports School sampai tahun 2012.